Rabu, 25 November 2009

Materi Panduan Praktikum BIOKIMIA : Protein


PROTEIN
A. Uji komposisi Dasar (Uji komposisi Elementer)
Tujuan : Mengidentifikasi adanya unsur-unsur penyusun protein
Prinsip : Semua jenis protein tersusun karbon (C), hydrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N). Ada pula protein yang mengandung sedikit belerang (S) dan fosfor (P).
Dengan metode pembakaran atau pengabuan, akan diperoleh unsure-unsur penyusun protein, yaitu C, H, O, dan N.
Cara kerja
Sediakan beberapa tabung reaksi bersih dan kering
1) Masing-masing diisi dengan sedikit conto padat dan albumin padat (tepung albumin)
2) Panaskan dengan secara berangsur-angsur dan perhatikan baunya
3) Bau rambut terbakar adalah spesifik untuk senyawa nitrogen
4) Kegosongan (warna hitam) menunjukan adanya karbon. Sedangkan kondensasi air di bagian atas tabung menandakan adanya oksigen dan hidrogen
Sediakan beberapa tabung reaksi yang bersih dan kering
1) Masing-masing diisi dengan sedikit conto padat dan tepung albumin
2) Setiap tabung ditambah dengan Kristal NaOH sejumlah 2 kali lebih banyak
3) Gantungkan kertas lakmus merah yang basah di bibir tabung
4) Panaskan hati-hati perhatikan baunya dan pengaruh perubahan pada kertas lakmus
5) Bau ammonia yang keluar dan perubahan kertas lakmus menjadi biru menunjukan adanya nitrogen dan hydrogen
Sediakan beberapa tabung yang bersih dan kering
1) Masing-masin diisi dengan tepung/larutan conto dan tepung albumin
2) Tambahkan masing-masing 5ml NaOH 10%
3) Didihkan dan tambahkan 10 tetes larutan pb asetat 5% yang menyebabkan warna larutan menjadi gelap (hitam)
4) Tambahkan dengan hati-hati 1 ml HCl pekat dan perhatikan bau khas yang terjadi
5) Perhatikan 3) dan 4)
Terangkan perbedaan antara hasil kedua percobaan di atas
Bila mungkin ulangi kedua percobaan terhadap tepung gelatin
B. Uji Biuret
Tujuan : Membuktikan adanya molekul-molekul peptide dari protein
Prinsip : Ion Cu2+ (dari pereaksi biuret) dalam suasana basa akan bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptide yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu (violet). Reaksi biuret positif terhadap dua buah ikatan peptide atau lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau peptida. Reaksi pun positif terhadap senyawa-senyawa yang mengandung dua gugus : - CH2NH2 – CSNH2 – C(NH)NH2, dan – CONH2.
Biuret adalah senyawa denmgan dua ikatan peptide yang terbentuk pada pemanasan dua molekul urea.
Cara kerja
Sediakan beberapa tabung reaksiyang bersih dan kering
1) Sediakan 4 tabung reaksi yang bersih, lalu masing-masing isilah dengan larutan albumin, kasein, gelatin sebanyak 2 ml
2) Tambahkan pada setiap tabung 1 ml NaOH 10 % dan 3 tetes CuSO4 0,2%
3) Campurlah dengan baik
4) Amati perubahan warna yang terjadi
C. Uji Ninhidrin
Tujuan : Membuktikan adanya asam amino bebas dalam protein
Prinsip : Semua asam amino atau peptida yang mengandung asam α-amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna biru. Namun, prolin dan hidroksiprolin menghasilkan senyawa berwarna kuning.
Cara kerja
1) Sediakan tabung reaksi masukan 1 ml larutan conto ditambah dengan 1 ml 0,1 M buffer asam asetat (pH – 5) dan 20 tetes 0,1 % larutan ninhidrin. Panaskan di atas penangas air mendidih selama 10 menit dan perhatikan warna biru yang terbentuk. Tuliskan persamaan reaksinya.
2) Lakukan uji nin dengan albumin 2%
D. Uji Ksanprotein
Tujuan : Membuktikan adanya asam amino tirosin, triptofan, atau fenilalanin yang terdapat dalam protein
Prinsip : Reaksi pada uji ksanprotein didasarkan pada nitrasi inti benzene yang terdapat pada molekul protein. Jika protein yang mengandung cicin benzene (tirosin, triptofan, dan fanilalanin) ditambahkan asam nitrat pekat, maka terbentuk endapan putih yang dapat berubah menjadi kuning sewaktu dipanaskan. Senyawa nitro yang terbentuk dalam suasana basa akan terionisasi dan warnanya berubah menjadi jingga.
Cara kerja
1) Sediakan beberapa tabung reaksi
2) 2 ml larutan conto + 0,5 ml HNO3 pekat, perhatikan endapan putih yang terbentuk lalu panaskan hati-hati hingga terbentuk warna kuning. Dinginkan dibawah air kran lalu tambahkan hati-hati larutan NaOH 10% atau NH4OH hingga basa, ditandai dengan terjadinya perubahan warna kuning menjadi kuning tua, kemudian jingga.
E. Pembentukan Endapan dengan Asam dan Alkali
1) Sediakan 3 tabung reaksi yang bersih dan masing-masing isilah dengan larutan albumin, gelatin sebanyak 2 ml
2) Tabung pertama teteskan dengan satu tetes HCl pekat, lalu catat perubahan yang terjadi, lalu kocok perlahan-lahan dan panaskan dengan hati-hati. Catat perubahan yang terjadi.
3) Tabung kedua ditambahkan dengan asam asetat glacial.
4) Tabung ketiga ditambah dengan larutan NaOH 10%
5) Bagaimana pengaruh ketiga zat tersebut terhadap pengendapan protein dalam larutan conto dan albumin 2%. Jelaskan
Pembentukan Endapan dengan Garam dari Logam Berat
1) Sediakan beberapa tabung reaksi yang bersih dan kering
2) Masukan 2 ml larutan conto + 1 tetes larutan 0.2% CuSO4 hingga terjadi endapan dan perhatikan setiap perubahan yang terjadi pada setiap kali penetesan. Perhatikan apakah endapan yang terbentuk dan apakah endapan ini permanen atau lebih melarut kembali pada penambahan reagen berlebih
3) Ulangi percobaan 2) dengan menambahkan larutan 2% pb asetat, 2% CuSO4, 2% Hgcl2, dan 2% FeCl3.
F. Pengendapan Protein oleh aam-asam kompleks
Cara kerja
1) Sediakan 4 tabung reaksi, masing di isi dengan 2 ml larutan conto
2) Tabung pertama + tetes demi tetes asam pikrat jenuh
3) Tabung kedua + tetes demi tetes larutan T.C.A
4) Tabung ketiga + tetes demi tetes larutan phospotungstat (sebelumnya asamkan dulu dengan 2% asam asetat
5) Tabung ke empat + tetes demi tetes larutan 2% asam phosphomolibdat (sebelumnya diasamkan dulu dengan 2 tetes larutan asam asetat 2%)
6) Perhatikan penambahan sedikit demi sedikit reagen terhadap pengendapan
7) Ulangi percobaan di atas dengan 1 ml albumin 2%.




2 komentar:

  1. makasih banyak ilmunya mas. blh tanya, kalau uji elementer, setelah ditambah Pb asetat dan HCl pekat kenapa mnjadi sprt itu ya? thx.

    BalasHapus