Keributan
terjadi ketika aku mulai menapaki kakiku di tempat kuliah. Hari ini seperti
terjadi sebuah keributan kecil di Laboratorium Reproduksi di Gedung 5 lantai 1.
Orang-orang mulai berkumpul dan seperti membicarakan sesuatu yang hilang.
Ketika aku menuju ke sana dengan rasa penasaran, aku melihat wajah keheranan
dari penjaga lab. Nama mereka adalah Pak Kiki dan Pak Tona.
Kemudian aku
bertanya pada Pa Kiki, “Apa yang terjadi?”.
Dia menjawab,”Patung rangka domba hilang tadi
malam.”
“Kenapa bisa
hilang?”
”Kayaknya ada
orang yang menduplikasi kunci lab dan gedung 5, jadi bisa mencuri dengan
mudah”.
“O… hanya
pencurian biasa.”pikirku.
Kemudian aku masuk
ke dalam lab tersebut untuk melihat keadaan di dalam lab. Lab ini merupakan
tempat aku belajar Ilmu Reproduksi Ternak dan Teknologi Reproduksi Ternak. Di
sini terdapat banyak peralatan dan bahan-bahan mengenai praktikum reproduksi
seperti embrio sapi umur 1 hari, embrio sapi masih dalam rahim , dan
macam-macam embrio ternak yang sudah diberi perlakuan air keras dan dimasukkan
ke dalam toples. Perlatan-peralatan untuk praktikum juga ada seperti preparat,
mikoskop, infocus, komputer, dan lain-lain.
Petugas keamanan
hanya mengumumkan bahwa ini hanya pencurian biasa yang dilakukan oleh orang
yang menduplikasi kunci lab dan gedung 5. Setahuku yang punya kunci tersebut
adalah kedua teknisi lab Pa Kiki dan Pak Tona, petugas keamanan, dan dosen yang
kebetulan lagi melanjutkan sekolah. Dosen tersebut sudah lama tidak ke kampus.
Ketika dihubungi mengenai kejadian ini, dosen tersebut terkejut dan memberitahu
bahwa kunci labnya tidak pernah dipinjam ke siapa-siapa.
Hanya
pencurian biasa, nanti juga bisa diganti melalui uang dari fakultas untuk
membeli atau membuatnya dari domba yang sudah mati. Kemudian aku melangkah
pergi dari lab tersebut untuk pergi mengambil kelas kuliah. Tetapi, entah
kenapa kok seperti ada yang mengganjal di pikiranku mengenai kejadian tersebut.
Kenapa ya, kok pikiranku seperti terganggu dan seperti ada sesuatu yang terlewatkan.
Sampai waktu kuliah berlangsung, aku masih memikirkannya. Ternyata benar ada
sesuatu yang ganjil. Pertanyaan pertama yang muncul adalah mengapa si pencuri
hanya mengambil rangka domba saja? Kalau misalkan tujuannya untuk uang kenapa
dia tidak mencuri mikroskop atau infokus yang harganya lebih mahal dan lebih
praktis untuk dibawa, kalau misalnya motif ingin memiliki rangka tersebut,
sepertinya tidak mungkin juga, karena rangka tersebut sudah tua dan banyak
karat dimana-mana. Sepertinya kurang cocok untuk dijadikan koleksi pribadi.
Tetapi, kalau seandainya cocok dijadikan koleksi, kenapa pencuriannya mesti
sekarang dan tidak dilakukan waktu dulu pada saat keamanan belum seketat ini. Rangka
tersebut umurnya sekarang mungkin sudah 23 tahun. Jadi bisa dibilang tua dan
selama itu belum ada kasus pencurian seperti ini. Ternyata benar sepertinya ada
sesuatu yang ganjil.
Setelah beres
kuliah, aku pergi ke lab reproduksi tadi.
Aku bertanya ke Pa
Kiki, “Apa ada sesuatu yang hilang selain rangka tersebut?,
”Tidak ada”
jawabnya,”Hanya rangka domba saja yang hilang”.
“Bagaimana dengan
mikroskop atau infokus, apa tidak ada yang hilang satu pun?”
“Sepertinya tidak
ada”
Kemudian aku
periksa tempat penyimpanan rangka tersebut, ternyata tidak ada yang aneh dan tidak
ada jejak yang ditinggalkan si pelaku.Tapi tunggu,,, aku melihat sesuatu yang
aneh di atas meja penyimpanan rangka tersebut. Di sana terdapat tulisan 9598F.
Kemudian aku tanya Pa Kiki kembali.
“Pa kok ada
tulisan 9598F di atas meja?”
“Mungkin ini ulah
iseng mahasiswa yang suka coret-coret meja”
“O.., mungkin juga
ya” tetapi kenapa mahasiswa harus nulis seperti ini, kenapa ga kata-kata aneh saja. Atau kenapa
tidak no hp sekalian.hehe..”
Angkanya
mirip sebuah plat nomor di motor atau di mobil. Sepertinya ini yang dapat
dijadikan petunjuk pertama buat memecahkan kasus tersebut. Mungkin si pelaku
membuat ini agar bisa menuduh orang lain atau bisa dibilang ini adalah sebuah
kamuflase. Oleh karena itu, aku pergi ke tempat parkiran untuk mencari plat
nomor ini. Hasilnya, tidak ada plat nomor motor atau mobil di sini 9598F, tetapi
ada satu motor yang baru datang dan plat nomornya D 9598 FE. Pemiliknya adalah
mahasiswa baru. Tapi, apakah mungkin dia orang yang dituduh oleh si pencuri.
Mungkin saja sih,, mahasiswa baru yang punya hobi koleksi benda antik. Masa sih senekad itu? Lagipula dia kan belum
mengambil kuliah Reproduksi (mata kuliah Tingkat II) dan tidak kenal dosen atau teknisi labnya.
Tapi mungkin juga kalau dia mengelabui satpam untuk menduplikasi kuncinya.
Ketika aku akan bertanya pada satpam, lagi-lagi terdapat sesuatu yang
mengganjal pikiranku. Pikiran ini datang lagi dan sepertinya ada sesuatu yang
aku lewatkan, dan ternyata benar aku mulai mendapat jawaban dari petunjuk
pertamaku.
He..
ternyata
ini petunjuk yang mudah. Aku pun pergi ke Laboratorium Produksi Unggas di
Gedung 4 Lantai 2. Jawabannya sudah ada dan aku hanya perlu pergi ke sana. Pada
saat datang, ternyata lab ini sedang dipakai praktikum mengenai Produksi Aneka
Ternak Unggas, Kemudian aku pergi menyusup ke dalam lab menuju ruangan
incubator penetasan mesin tetas, jawaban dari petunjuk pertama sangat mudah.
Ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang mengetahui penetasan, 9598 F
menunjukan suhu penetasan saat memasuki fase hatcher yaitu 95-980F.
oleh karena di dalam petunjuk ini bukan menunjukan plat nomor karena tidak
terdapat kode kota di awal angka.
Kemudian
aku mengamati ruangan incubator ini. Di incubator ini terdapat enam buah mesin
tetas. Tiga buah mesin pertama memiliki kapasitas penetasan telur sekitar 100
butir itik, dua mesin memiliki kapasitas 300 butir telur itik dan satu buah
mesin tetas memiliki kapasitas 500 butir telur itik.. Kemudian aku memeriksa
keenam mesin tersebut untuk mencari petunjuk. Ternyata dari keenam mesin
tersebut tidak satu petunjuk apapun yang aku dapatkan. Aku mulai berpikir
apakah jawaban dari petunjuk pertama ini salah atau si pelaku tidak sempat
meninggalkan jejak karena tidak memiliki waktu.
Kemudian aku
bertanya pada teknisi Lab. Unggas, “Bapak sudah mendengar mengenai berita
kehilangan rangka domba di Lab Repro?”
“Ya. Mungkin si
pelaku menyukai rangka domba tersebut.”
”Apakah anda
melihat sesuatu yang aneh di lab ini?”
“Tidak ada. Memangnya ada apa?”
“O….”
“Sepertinya tidak
mungkin karena tidak ada sesuatu yang berubah. Tapi, tunggu di dalam salah satu
mesin yang berkapasitas 100 terdapat satu telur ayam broiler. Telur ayam
broiler tidak akan mungkin disatukan dengan telur tetas yang lainnya karena
telur ini bersifat infertile sehingga tidak mungkin akan menetas..
Tapi apakah ini
kesalahan simpan dari mahasiswa atau memang pelakunya sengaja meninggalkan
petunjuk di sini??
(to be continue...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar