When you waked up, I saw you and
I hope you would talk to Me, however only a few words ask My opinion or
grateful to Me for beatifull something which happened in your life today or
yesterday.
However, I saw you, you were too
busy for preparing yourself to go to work. I was waiting for you when you prepared, I knew there is your little
time to stopped and greeted Me, but you were too busy.
In other side, you sat in your
chair for fifteen minutes without did anything. Then I saw you moved your foot.
I thought you would talk to Me but you ran to phone, and called somebody for
hearing recent gossip. I saw you when you went to work and I was waiting for
you patiently everyday. With your activities I thought you were too busy to
said something to me.
Before lunch, I saw you that
looked around, maybe you were so shy for talking to me, so that is the reason
why you did not bow to Me. You saw three or four desk around you and looked
many your friends talked and called Me respectfully before they consumed many
fortunes I gave, but you did not. Ya, it was OK because it still had more left
time and I hope you would talk to Me, nevertheless when you went home looked
that many things you had to do it. After you finished your homework, you tuned
on TV, I did not know whether you liked watching TV or not, you always went to
there and spent your time in front of it, without thought anythings and just
enjoyed the show. I was waiting for you again patiently when you was watching
TV and ate your foods but you did not talk to Me once again.
When you slept, I thought you
were too tired. After said good night to your family, you jumped to your bed
and slept without mentioned My name. It was OK because maybe you did not
realize that I was always been there for you. I was patient long time
“Seven Habits of Highly Effective People” dan Penulisnya, Stphen R
Covey
Stephen R Covey adalah penulis
buku “Seven Habits of Highly Effective People”. Ia lahir 24 Oktober 1923 di
Salt Lake City, Utah, AS. Setelah terbit buku suksesnya, kemudian mendirikan
Covey Leadership Center di tempat kelahirannya. Ia adalah guru manajemen
pribadi yang paling berpengaruh abad Millenium ini. Buku ini mampu menjadi
cetak biru bagi siapapun yang berminat untuk mengembangkan dirinya. Tujuh kebiasaan
efektif kelihatan mudah dimengerti, tetapi tidak mudah dilaksanakan, namun
inspirasi dan aspirasi dalam bukunya mampu menuntun orang dalam mencari
kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat. Tidak hanya sisi pribadi dan
keluarga; manajemen perusahaan juga berkembang lebih humanis dan menjadi penuh
integritas. Setelah menerbitkan serangkaian buku lainnya (Principle Centered Leadership, First Things First,
Living the Seven Habits), kemudian menerbitkan buku paling akhir yaitu The 8th
Habit: From Effectiveness to Greatness.
Dalam 7 Habits, ia mempromosikan
inspirasinya yang disebut “etika karakter” yang berdasarkan prinsip dan tata
cara memimpin serta mengabaikan prinsip “etika kepribadian” yang memberikan
sinyal kepalsuan dan ambiguitas. Karakter adalah gabungan dari
kebiasaan-kebiasaan kita. Kebiasaan sulit berubah, tetapi bisa dirubah dengan
komitmen yang sungguh-sungguh. Kebiasaan (habits) yang baik adalah
persinggungan antara pengetahuan (knowlegde), keahlian (skill) dan keinginan
(desire). Kebiasaan adalah aktivitas yang dikerjakan tanpa perlu berpikir dulu
dan 7 kebiasaan yang paling efektif menurut Covey :
1) Be proactive, jadilah proaktif
yang menjadi kendali seseorang terhadap lingkungan dibanding situasi
sekelilingmu yang mengendalikanmu,
2) Begin with the end in mind,
mulai dengan akhir dipikiran atau disebut kepemimpinan pribadi. Dengan ini kamu
dapat konsentrasi dan mempertimbangkan segala konsekwensinya sebelum bertindak,
sehingga dapat produktif dan berhasil.
3) Put first things first,
dahulukan Yang Utama atau manajemen pribadi untuk mengimplementasikan dan
mengelola kebiasaan no.2 yang bersifat mental, dan kebiasaan no.3 bersifat
fisik.
4) Think win-win, berpikir
menang-menang atau kepemimpinan antar pribadi. Karena sasaran bergantung kepada
hubungan dan kerjasama dengan lainnya, maka semua perlu bagian yang adil dan
menguntungkan,.
5) Seek first to understand and
then to be understood, Berusaha mengerti dulu, baru minta dimengerti.
Komunikasi adalah bagian penting, dan seperti analogi “diagnosis dulu sebelum
memberikan resep”.
6) Synergize, wujudkan sinergi/
kerjasama yang kreatif. Kekuatan kerjasama lebih besar dari upaya per
bagiannya, jadi galilah potensi dan kebaikan konstribusi orang lain.
7) Sharpen the saw, asahlah
“Gergaji” keseimbangan pembaharuan diri, sehingga kebiasaan baik lainnya bisa
tumbuh dan berkembang.
Kebiasaan 1, 2 dan 3 adalah
sesuatu yang berhubungan dengan diri pribadi atau ke dalam. Kebiasaan ini wujud
kemenangan pribadi yang diperlukan untuk berkembangnya karakter pribadi.
Kebiasaan 4, 5 dan 6 adalah wujud kemenangan publik; kebiasaan ini juga berupa
kerjasama dan komunikasi yang baik. Kebiasaan ke 7 (Asahlah “Gergaji”) adalah
pembaharuan diri dalam bentuk: spiritual, mental, fisik dan sosial/emosional, yang
semuanya memerlukan perawatan dan pertumbuhan.
Saat
itu cuaca sedang cerah, dan matahari bersinar dengan senyumnya. Orang-orang
melakukan kegiatan seperti biasa dari hari ke hari untuk mencapai tujuan hidup
atau mempertahankan hidup mereka. Tidak ada yang berbeda pada pagi ini ketika
melihat suasana ini. Hari ini aku pergi ke kampusku seperti biasa menuju
Universitas Padjadjaran. Aku
kuliah di Fakultas Peternakan dengan jurusan yang sama karena di sini hanya
terdapat satu jurusan.
Keributan
terjadi ketika aku mulai menapaki kakiku di tempat kuliah. Hari ini seperti
terjadi sebuah keributan kecil di Laboratorium Reproduksi di Gedung 5 lantai 1.
Orang-orang mulai berkumpul dan seperti membicarakan sesuatu yang hilang.
Ketika aku menuju ke sana dengan rasa penasaran, aku melihat wajah keheranan
dari penjaga lab. Nama mereka adalah Pak Kiki dan Pak Tona.
Kemudian aku
bertanya pada Pa Kiki, “Apa yang terjadi?”.
Dia menjawab,”Patung rangka domba hilang tadi
malam.”
“Kenapa bisa
hilang?”
”Kayaknya ada
orang yang menduplikasi kunci lab dan gedung 5, jadi bisa mencuri dengan
mudah”.
“O… hanya
pencurian biasa.”pikirku.
Kemudian aku masuk
ke dalam lab tersebut untuk melihat keadaan di dalam lab. Lab ini merupakan
tempat aku belajar Ilmu Reproduksi Ternak dan Teknologi Reproduksi Ternak. Di
sini terdapat banyak peralatan dan bahan-bahan mengenai praktikum reproduksi
seperti embrio sapi umur 1 hari, embrio sapi masih dalam rahim , dan
macam-macam embrio ternak yang sudah diberi perlakuan air keras dan dimasukkan
ke dalam toples. Perlatan-peralatan untuk praktikum juga ada seperti preparat,
mikoskop, infocus, komputer, dan lain-lain.
Petugas keamanan
hanya mengumumkan bahwa ini hanya pencurian biasa yang dilakukan oleh orang
yang menduplikasi kunci lab dan gedung 5. Setahuku yang punya kunci tersebut
adalah kedua teknisi lab Pa Kiki dan Pak Tona, petugas keamanan, dan dosen yang
kebetulan lagi melanjutkan sekolah. Dosen tersebut sudah lama tidak ke kampus.
Ketika dihubungi mengenai kejadian ini, dosen tersebut terkejut dan memberitahu
bahwa kunci labnya tidak pernah dipinjam ke siapa-siapa.
Hanya
pencurian biasa, nanti juga bisa diganti melalui uang dari fakultas untuk
membeli atau membuatnya dari domba yang sudah mati. Kemudian aku melangkah
pergi dari lab tersebut untuk pergi mengambil kelas kuliah. Tetapi, entah
kenapa kok seperti ada yang mengganjal di pikiranku mengenai kejadian tersebut.
Kenapa ya, kok pikiranku seperti terganggu dan seperti ada sesuatu yang terlewatkan.
Sampai waktu kuliah berlangsung, aku masih memikirkannya. Ternyata benar ada
sesuatu yang ganjil. Pertanyaan pertama yang muncul adalah mengapa si pencuri
hanya mengambil rangka domba saja? Kalau misalkan tujuannya untuk uang kenapa
dia tidak mencuri mikroskop atau infokus yang harganya lebih mahal dan lebih
praktis untuk dibawa, kalau misalnya motif ingin memiliki rangka tersebut,
sepertinya tidak mungkin juga, karena rangka tersebut sudah tua dan banyak
karat dimana-mana. Sepertinya kurang cocok untuk dijadikan koleksi pribadi.
Tetapi, kalau seandainya cocok dijadikan koleksi, kenapa pencuriannya mesti
sekarang dan tidak dilakukan waktu dulu pada saat keamanan belum seketat ini. Rangka
tersebut umurnya sekarang mungkin sudah 23 tahun. Jadi bisa dibilang tua dan
selama itu belum ada kasus pencurian seperti ini. Ternyata benar sepertinya ada
sesuatu yang ganjil.
Setelah beres
kuliah, aku pergi ke lab reproduksi tadi.
Aku bertanya ke Pa
Kiki, “Apa ada sesuatu yang hilang selain rangka tersebut?,
”Tidak ada”
jawabnya,”Hanya rangka domba saja yang hilang”.
“Bagaimana dengan
mikroskop atau infokus, apa tidak ada yang hilang satu pun?”
“Sepertinya tidak
ada”
Kemudian aku
periksa tempat penyimpanan rangka tersebut, ternyata tidak ada yang aneh dan tidak
ada jejak yang ditinggalkan si pelaku.Tapi tunggu,,, aku melihat sesuatu yang
aneh di atas meja penyimpanan rangka tersebut. Di sana terdapat tulisan 9598F.
Kemudian aku tanya Pa Kiki kembali.
“Pa kok ada
tulisan 9598F di atas meja?”
“Mungkin ini ulah
iseng mahasiswa yang suka coret-coret meja”
“O.., mungkin juga
ya” tetapi kenapa mahasiswa harus nulis seperti ini, kenapa ga kata-kata aneh saja. Atau kenapa
tidak no hp sekalian.hehe..”
Angkanya
mirip sebuah plat nomor di motor atau di mobil. Sepertinya ini yang dapat
dijadikan petunjuk pertama buat memecahkan kasus tersebut. Mungkin si pelaku
membuat ini agar bisa menuduh orang lain atau bisa dibilang ini adalah sebuah
kamuflase. Oleh karena itu, aku pergi ke tempat parkiran untuk mencari plat
nomor ini. Hasilnya, tidak ada plat nomor motor atau mobil di sini 9598F, tetapi
ada satu motor yang baru datang dan plat nomornya D 9598 FE. Pemiliknya adalah
mahasiswa baru. Tapi, apakah mungkin dia orang yang dituduh oleh si pencuri.
Mungkin saja sih,, mahasiswa baru yang punya hobi koleksi benda antik. Masa sih senekad itu? Lagipula dia kan belum
mengambil kuliah Reproduksi (mata kuliah Tingkat II) dan tidak kenal dosen atau teknisi labnya.
Tapi mungkin juga kalau dia mengelabui satpam untuk menduplikasi kuncinya.
Ketika aku akan bertanya pada satpam, lagi-lagi terdapat sesuatu yang
mengganjal pikiranku. Pikiran ini datang lagi dan sepertinya ada sesuatu yang
aku lewatkan, dan ternyata benar aku mulai mendapat jawaban dari petunjuk
pertamaku.
He..
ternyata
ini petunjuk yang mudah. Aku pun pergi ke Laboratorium Produksi Unggas di
Gedung 4 Lantai 2. Jawabannya sudah ada dan aku hanya perlu pergi ke sana. Pada
saat datang, ternyata lab ini sedang dipakai praktikum mengenai Produksi Aneka
Ternak Unggas, Kemudian aku pergi menyusup ke dalam lab menuju ruangan
incubator penetasan mesin tetas, jawaban dari petunjuk pertama sangat mudah.
Ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang mengetahui penetasan, 9598 F
menunjukan suhu penetasan saat memasuki fase hatcher yaitu 95-980F.
oleh karena di dalam petunjuk ini bukan menunjukan plat nomor karena tidak
terdapat kode kota di awal angka.
Kemudian
aku mengamati ruangan incubator ini. Di incubator ini terdapat enam buah mesin
tetas. Tiga buah mesin pertama memiliki kapasitas penetasan telur sekitar 100
butir itik, dua mesin memiliki kapasitas 300 butir telur itik dan satu buah
mesin tetas memiliki kapasitas 500 butir telur itik.. Kemudian aku memeriksa
keenam mesin tersebut untuk mencari petunjuk. Ternyata dari keenam mesin
tersebut tidak satu petunjuk apapun yang aku dapatkan. Aku mulai berpikir
apakah jawaban dari petunjuk pertama ini salah atau si pelaku tidak sempat
meninggalkan jejak karena tidak memiliki waktu.
Kemudian aku
bertanya pada teknisi Lab. Unggas, “Bapak sudah mendengar mengenai berita
kehilangan rangka domba di Lab Repro?”
“Ya. Mungkin si
pelaku menyukai rangka domba tersebut.”
”Apakah anda
melihat sesuatu yang aneh di lab ini?”
“Tidak ada. Memangnya ada apa?”
“O….”
“Sepertinya tidak
mungkin karena tidak ada sesuatu yang berubah. Tapi, tunggu di dalam salah satu
mesin yang berkapasitas 100 terdapat satu telur ayam broiler. Telur ayam
broiler tidak akan mungkin disatukan dengan telur tetas yang lainnya karena
telur ini bersifat infertile sehingga tidak mungkin akan menetas..
Tapi apakah ini
kesalahan simpan dari mahasiswa atau memang pelakunya sengaja meninggalkan
petunjuk di sini??
The
word “Important Person” is always visualized with dominating politician, rich
man, good athlete, famous artist, or celebrities.
In
fact, every person is important. Every life is important. Nobody more important
than others. You are the same important too with all whose faces show in
television or magazine cover. Such as important people beside you.
Every
people has contributed something for life. He can make positive difference
because everybody has special characteristics in the world. And everybody need
his life be more valuable. It makes people be important. Sure, there is
inspiring someone for others, can leads
them, serves for them, and teachs them. But they do it because realize that
their life is important, but will be important when they need other.
There
are important people in your side. They have extraordinary potential, such as
you. Know and appreciate them and you too as well as with action. Be them as
important, and you will be considered as important person.
Praising
may be can grow your confidence. But praising is a lot of words you must worry
about it. When you accept the praising, your feeling will be strut, and you
will justify it. A moment your awareness will be disappear because of the good
feeling. It is your first collapse. Be careful of it. Treat it like you see a
beatifull snake which spray its poison. The next collapse will be if you start
working for hoping the praising.
Praising
is like sea water. If you drink more, you will be thirsty. It will kill you
slowly. There is not because you drink more salt.However, it is because your greediness
dissatisfied. Be honest work because you have aim for doing. Prepare litterbasket
for eliminating all praisings you get. You don’t need praising but you have
your way alone.